Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak membantah bahwa dirinya ingin memimpin Indonesia. Dengan posisi itu, Prabowo yakin bisa berbuat lebih banyak untuk rakyat.
“Saya ingin berkuasa untuk menegakkan keadilan, menghidupkan perekonomian Indonesia,” kata Prabowo dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu, 8 Februari 2017.
Dengan kekuasaan itu, Prabowo bisa menyumbangkan segala kemampuan yang dia miliki untuk negeri ini agar bangsa Indonesia bisa meraih cita-cita kemerdekaannya. Namun, dia menegaskan kekuasaannya harus legal, diperoleh secara sah.
“Berkuasa secara konstitusional, dari rakyat. Semua kekuasaan negara harus seizin rakyat, baru itu sah. Kau nggak bisa memimpin tanpa dukungan rkayat. Jangan mimpi mau berkuasa tanpa dukungan rakyat, itu keyakinan saya,” kata Prabowo lagi.
Lebih lanjut, Prabowo pun berbicara soal Pilpres 2019 mendatang. Apakah dirinya bersedia maju sebagai calon presiden kembali?
“Syaratnya ada dukunga nggak dari rakyat, bagaimana kondisi saya, kondisi lingkungan?” ujarnya.
Sejauh ini, Prabowo tercatat sudah mencoba memperoleh kekuasaan secara sah. Dia tercatat pernah maju sebagai salah satu calon dalam konvensi capres Partai Golkar pada 2004, namun gagal.
Kemudian, Prabowo mencoba pada 2009 dengan menjadi calon Wakil Presiden dari Megawati Soekarnoputri, tapi masih belum berhasil. Terakhir, ia maju sebagai capres pada 2014 namun harus menemui kegagalan lagi.
sumber:http://www.topnews23h.tk
loading...
KESALAHAN SENDIRI PRABOWO TDK ADA KAITANNYA DGN PEJABAT-PERWIRA TINGGI LAINNYA DI MASA LALU
ReplyDeletePrabowo melakukan operasi yang bukan menjadi wewenangnya [melangkahi wewenang Pangab]. Artinya menghina Pangab, tidak menghiraukan Pangab, dan mengangkangi jabatan Pangab. Ini artinya Prabowo perwira yang liar, pongah, dan indisipliner.
Perwira yang satu ini begitu mentang-mentang, tak patuh dengan aturan TNI. Merasa di atas angin karena anak mantan menteri dan menantu penguasa rezim.
Penangkapan dan penculikan para aktivis itu adalah DOSA PRIBADI PRABOWO, karena sebenarnya itu bukan wewenangnya, tindakan yang dilakukannya mengada-ada, seakan-akan perintah atasan.
Prabowo suka abuse of power, tidak melaporkan operasi kepada Pangab dan baru dilaporkan pada awal April 1998 setelah didesak Kepala BIA [Badan Intelijen ABRI] waktu itu, Letjen Zaki Anwar Makarim.
Sehingga, dlm konteks ini, apa yg dilakukan oleh Prabowo ini adalah KEJAHATAN PRIBADI/ MAKAR/ TINDAKAN YANG BERBAHAYA UTK NEGARA. Seorg pengecut dan tdk becus, membuat anak buahnya dihukum sementara ia sendiri kabur menyelamatkan diri ke Yordania....
Prabowo, Jenderal yg sok dan sering bolos [tdk masuk kantor], tdk menjalankan tugas2nya sesuai jabatan dgn tertib dan disiplin. Sehingga, semua pencitraan yg dibangunnya selama ini sbg seorg yg disiplin adalah OMONG KOSONG, pencitraan tipu2, jika kita melihat yg sudah-sudah, track record-nya ini.
Prabowo diberhentikan dgn tdk hormat/dipecat krn kesalahan dan kejahatannya yg begitu banyak. Ia bukan sosok yg layak jadi Pemimpin, seorang penipu, berkecendrungan KRIMINAL.
Inilah ancaman serius bagi Demokrasi Bangsa....
https://www.google.co.id/amp/www.kompasiana.com/amp/www.timmawar.blogspot.com/mengurai-surat-keputusan-dkp-untuk-prabowo_54f6faaea333118e0d8b45ce
Bayangkan kalo dia presiden... jadi apa rakyat ini 😠😠😠