Aksi 21/2 yang digelar di depan Gedung MPR/DPR pada Selasa (21/2) telah berjalan lancar tanpa insiden berarti. Aksi yang digelar kelompok umat Islam untuk kesekian kalinya itu masih terkait kasus Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ini adalah aksi lanjutkan setelah 4/11, 2/12, dan 11/2. Hanya aksi 411 yang berlangsung ricuh.
Apakah polisi akan mengimbau agar para pengunjuk rasa tidak perlu turun ke jalan lagi?
"Kita enggak boleh meminta pengunjuk rasa berhenti berunjuk rasa. Itu hak demokrasi, itu hak asasi manusia yang diakomodir dalam UU," kata Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri.
Namun, masih kata Martinus, karena unjuk rasa kadang berpotensi mengganggu Kamtibmas --seperti aksi 4/11 -- maka polisi bertugas untuk mencegah hal tersebut.
"Kita komunikasikan supaya enggak terjadi gangguan Kamtibmas. Kita cuma mencegah agar tidak menjadi kegiatan yang anarkis," lanjutnya
Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto menambahkan bila aksi 21/2 yang digagas Forum Umat Islam itu diperkirakan dihadiri 3.000 orang dari rencana 10.000 orang.
"Aman, tertib. Tidak ada insiden, hanya masalah lalu lintas saja dan lalin sempat agak terhambat, tapi sekarang lalin sudah dibuka kembali," sambungnya.
sumber:http://www.beritasatu.com
loading...
0 Response to "Aksi 21 Februari Yang Terakhir? Polisi Tak Yakin"
Post a Comment